Intervensi dini menjadi salah satu cara yang baiknya dilakukan orangtua pada anakmereka yang mengalami masalah atau berkebutuhan khusus. Intervensi dini biasanya dilakukan pada anak usia sekolah atau bisa juga dilakukan pada anak yang lebih kecil usianya untuk dideteksi apakah mengalami resiko kondisi perkembangan yang tidak sesuai usia atau berbagai kebutuhan khusus lainnya. Sehingga dapat memperbaiki masalah-masalah perkembangan yang ada dan mengantisipasi (sifatnya preventif).
Indri Savitri, Psi dari LPTUI, Jakarta menjelaskan bahwa Intervensi dini adalah menelaah, mengamati perkembangan anak pada usia dini, antara 0-2 tahun. Dilihat apakah perkembangan anak ini masih masuk dalam kategori normal atau diluar dari yang normal. Secara psikologi, patokannya dapat dilihat dari bagaimana anak berinteraksi dengan orangtua, bagaimana anak merespon apa yang dilakukan orangtua terhadap anak. Juga dapat dilihat, apakah anak aman atau tidak, anak dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan sejauh mana perkembangan pertumbuhan anak.
Dalam dunia pendidikan khusus, secara garis besar kesulitan belajar dapat dapat dimasukan ke dalam 2 kelompok, yang pertama adalah kelompok kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities) dan kelompok lain adalah kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities).Kesulitan belajar akademik menunjuk pada penyesuaian perilaku social.
Kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya kegagalan-kegagalan dalam pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan. Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup penguasaan keterampilan dalam membaca, menulis atau berhitung (matematika).Kemampuan dasar yang umumnya dipandang paling penting dalam kegiatan belajar adalah kemampuan untuk memusatkan perhatian (perhatian selektif), kemampuan ini membantu membatasi jumlah rangsangan yang perlu diproses atau ditanggapi dalam waktu tertentu.
Kepekaan orangtua menangkap adanya gejala kurang menguntungkan dalam masa perkembangan awal anak, merupakan satu jalan untuk membangun kualitas perkembangan yang maksimal.Orangtua perlu melakukan upaya lanjutan seperti memeriksakan perkembangan anak sebab hal tersebut menjadi suatu upaya nyata dari langkah pemberian tindakan atau perlakuan yang sengaja diberikan(intervensi) pada anak.
Menurut Dr.Tjhin Wiguna, Sp.KJ (K) Psikiater Anak RS Pantai Indah Kapuk dan staf pengajar di FKUI, Jakarta , pemberlakuan intervensi dini pada anak yang mengalami masalah perkembangan atau berkebutuhan khusus berguna meningkatkan perkembangan anak sehingga ketika anak mengalami masalah maka resiko kesempatan belajar tidak terjadi dengan kata lain, anak jadi lebih dapat fokus menerima pelajaran ( prestasi akademik membaik), kemampuan social dan bersosialisasi di masyarakat dan sekolah meningkat.
Kesulitan belajar akademik menunjuk pada adanya kegagalan-kegagalan dalam pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan. Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup penguasaan keterampilan dalam membaca, menulis atau berhitung (matematika).Kemampuan dasar yang umumnya dipandang paling penting dalam kegiatan belajar adalah kemampuan untuk memusatkan perhatian (perhatian selektif), kemampuan ini membantu membatasi jumlah rangsangan yang perlu diproses atau ditanggapi dalam waktu tertentu.

sumber : ismadiary.blogspot.com